![]() |
SMS LUCU |
Ada satu kalimat pendek yang dulu jadi akhir dari banyak kisah cinta anak-anak Nokia.
Kalimat itu nggak panjang, nggak rumit, tapi bisa bikin dunia runtuh seketika:
"Kita temenan aja ya…"
Kalimat itu diketik pelan-pelan di HP Nokia 3310, dipikirin lama sambil
nahan air mata, lalu akhirnya… dikirim.
Dan begitu bunyi “Beep!” dari inbox masuk, hidupmu berubah.
Dulu, sebelum ada fitur “Unsend”, “Delete for everyone”, atau “unsent
message”, semua kata yang dikirim adalah final.
Gak bisa ditarik. Gak bisa diedit.
Jadi kalau kamu udah kirim “kita temenan aja ya”, berarti hubunganmu udah sah tamat.
๐ง Dulu Putus Gak Pake Drama, Cukup 1 SMS
Berbeda dari zaman sekarang yang putus harus disertai klarifikasi panjang
lebar, update story IG, dan thread Twitter 9 halaman—dulu cukup dengan satu
SMS.
Contohnya:
“Maaf ya, aku rasa kita lebih baik temenan aja…”
Atau versi lebih halus:
“Aku gak enak ngomong langsung, tapi aku rasa kita gak bisa lanjut…”
Atau versi tega:
“Kita beda dunia. Aku udah SMA, kamu masih SMP.”
Dan parahnya, semua itu dikirim lewat SMS dengan pulsa hasil nabung dua
hari.
Jadi selain patah hati, juga rugi materi.
๐งจ Putus Karena LDR Antar RT
Salah satu kisah klasik yang melegenda adalah putus karena LDR beda
RT.
Contohnya Yayan, kelas 3 SMP, pacaran sama Fitri yang rumahnya beda gang.
Suatu malam, Fitri kirim SMS:
“Aku gak sanggup LDR…”
Yayan langsung kaget.
“LDR apaan? Rumah kita beda RT doang!”
Tapi Fitri tetep keukeuh:
“Aku butuh yang deket. Yang bisa jemput aku kalau ujan. Kamu mah cuma
misscall doang…”
Dan begitulah, hubungan mereka berakhir karena gap geografis 300
meter.
๐ฌ SMS Terakhir: 160 Karakter Paling Menyesakkan
Karena keterbatasan karakter SMS, anak-anak zaman Nokia harus memadatkan
perasaan dalam 160 karakter.
Bayangkan kamu harus putus... tapi gak bisa nulis panjang.
Jadinya:
“Maaf ya km baik bgt, tapi aku rasa kita ga cocok. Temenan aja ya. Aku harap
km ngerti.”
Dibaca sepintas kayak kalimat bijak. Tapi buat yang terima, itu seperti bom
emosional.
Dan sialnya, HP Nokia itu gak punya fitur blokir.
Jadi kamu tetap harus lihat nama si mantan muncul tiap kali dia kirim SMS:
“Selamat ulang tahun ya… Maaf cuman temen.”
Sakitnya tuh... di sinyal.
๐ญ Kisah Sedih: Putus Setelah Isi Pulsa Rp 10.000
Bayu pernah cerita:
Dia nabung buat beli pulsa, pengen ngucapin selamat ulang tahun ke pacarnya.
Begitu pulsa dibeli, dia kirim SMS panjang:
“Met ultah ya sayang, semoga bahagia selalu. Makasih udah nemenin aku selama
ini.”
Dibalas beberapa menit kemudian:
“Makasih ya. Tapi aku mau jujur, aku lagi deket sama orang lain. Kita
temenan aja ya…”
Bayu diam.
Baterai HP masih 3 bar, pulsa masih Rp 9.200. Tapi hatinya… tinggal serpihan.
๐ Versi Kocak: Putus Tapi Masih Minta Ditemenin Ulangan
Putus zaman dulu juga sering aneh. Udah jelas putus, tapi masih akrab di
sekolah. Bahkan masih minta tolong:
“Eh, aku udah bilang temenan aja kan. Tapi besok ulangan Matematika, aku
duduk sama kamu ya.”
Lah? Ini temenan atau manajemen manipulasi?
Atau yang lebih absurd:
“Aku udah gak punya perasaan. Tapi aku masih sayang kamu.”
Gimana coba maksudnya? SMS zaman dulu tuh pendek, tapi bikin mikir panjang.
๐️ SMS Sebelum Tidur yang Jadi Akhir Segalanya
Dulu banyak anak muda punya ritual:
SMS-an sebelum tidur.
Biasanya isi pesannya:
“Met bobo ya sayang. Mimpi indah…”
Tapi suatu malam, tiba-tiba isi pesannya beda:
“Kamu baik banget. Tapi aku rasa perasaan aku udah berubah. Maaf ya. Kita
cukup sampe sini.”
Langsung malam itu berubah jadi hujan, meskipun cuaca cerah.
Langit-langit kamar seperti berputar.
Dan satu-satunya yang menemani hanyalah... ringtone monophonic “Nokia Tune.”
๐คก Bales Dingin: Tanda Cinta Sudah Luruh
Kalau pasangan udah mulai bales SMS dengan satu kata, itu tanda-tanda
hubungan rapuh.
Contoh:
·
Kamu: “Udah makan?”
·
Dia: “Udah.”
·
Kamu: “Sama siapa?”
·
Dia: “Sendiri.”
·
Kamu: “Kangen.”
·
Dia: “Oh.”
Langsung paham kan?
Itu bukan orang capek. Itu hati yang udah beranjak.
Dan biasanya, ujungnya tinggal nunggu SMS maut:
“Kita temenan aja ya…”
๐ก SMS yang Dihapus, Tapi Tetap Dihafal
Ironi lainnya adalah: meski SMS itu sudah dihapus, isinya tetap
hafal di kepala.
Kalimat pendek itu seperti ukiran:
“Kita udah beda jalan, tapi makasih ya udah pernah ada.”
Dan kadang, kita buka folder Draft, berharap ada SMS dari dia. Padahal tahu,
itu gak mungkin.
๐ฆ Bertahan Karena SMS Lama
Lucunya, ada juga yang gak bisa move on gara-gara masih nyimpen SMS
terakhir.
Setiap malam dibaca ulang. Bukan buat nyakitin diri, tapi karena…
itu satu-satunya kenangan.
Meski hanya kalimat singkat:
“Aku doain kamu bahagia ya…”
Itu sudah cukup untuk membuat kita percaya:
Cinta pernah mampir.
๐ฅฒ Dulu SMS, Sekarang Cuma Status
Hari ini, mantan itu mungkin udah gak bisa dihubungi lewat SMS.
Tapi kadang muncul di explore IG, update story TikTok, atau muncul di daftar
orang yang ngelike konten kamu.
Tapi kamu tahu, SMS terakhir itu masih nyata di kepala:
“Kita temenan aja ya…”
Dan kamu senyum. Bukan karena masih cinta, tapi karena...
Itu bagian dari masa lalu yang lucu, ngenes, dan... bikin kita
dewasa.
❤️
Penutup: SMS Terakhir yang Tak Akan Terhapus
Kalau kamu pernah putus cinta lewat SMS, jangan malu.
Kamu bagian dari generasi yang belajar patah hati tanpa video call dan
Spotify galau.
Belajar menerima kenyataan lewat kalimat 160 karakter yang diketik pakai tombol
T9.
Dan kalau kamu pernah dapat SMS:
“Kita temenan aja ya…”
Ingat, itu bukan akhir dari dunia.
Itu awal dari bab baru…
Yang mungkin... bisa kamu ketawain hari ini.
CERCU by Cemerlang Publishing
Karena cinta zaman SMS itu pendek, tapi rasanya panjang.
Punya cerita tentang putus cinta lewat SMS yang bikin ngakak (atau nangis)?
Tulis di kolom komentar ya! Kita nostalgia bareng, dan siapa tahu... mantanmu
juga baca.