Friday, July 18, 2025

💔 CERCU – Balas SMS 2 Hari Kemudian: Dulu Itu Romantis, Sekarang Dibilang Ghosting

Cerita Lucu

Zaman sekarang, kalau orang gak bales chat dalam 10 menit, kita langsung mikir aneh-aneh:

·         “Dia kenapa ya?”

·         “Marah ya?”

·         “Lagi typing tapi gak dikirim?”

·         “Jangan-jangan... dia chatting sama yang lain.”

Padahal, beberapa tahun lalu, balas SMS dua hari kemudian itu wajar. Bahkan... romantis.

Bukan karena sengaja jual mahal.
Bukan juga karena pura-pura sibuk.

Tapi karena satu alasan klasik nan sakral:
“Belum isi pulsa.”

 

📟 Zaman di Mana Pulsa Lebih Penting dari Air Minum

Kalau kamu hidup di era HP Nokia, kamu tahu rasanya:
Pulsa itu segalanya.
Buat SMS aja harus hemat-hamatin 500 perak. Apalagi buat nelpon!

Kadang, saking sayangnya sama pulsa, kita rela:

·         Ngetik SMS sepanjang mungkin tapi tetap di bawah 160 karakter.

·         Singkat-singkat pakai kode: “gmna dgn km? aq ok, km ok?”

·         Bahkan... gak bales dulu karena takut pulsa tinggal satu strip.

Dan itulah kenapa banyak cerita cinta jadul berjalan lambat. Bahkan ada kisah nunggu balasan sampai 2 hari penuh, tapi tetep sabar. Bahkan bikin deg-degan lebih dari baca novel Tere Liye.

 

🧃 Kisah Legendaris: “Maaf ya baru isi pulsa”

Salah satu alasan paling populer dan klasik dari keterlambatan membalas SMS:

“Maaf ya baru isi pulsa.”

Kalimat ini punya kekuatan magis.
Setelah nunggu 2 hari, tiba-tiba SMS itu datang, dan kita langsung:

·         Memaafkan tanpa syarat.

·         Senyum-senyum sendiri.

·         Baca ulang pesan sebelumnya biar paham konteks.

Coba bayangkan sekarang kamu bilang ke gebetan, “Maaf baru bales, baru isi pulsa.”
Pasti dijawab:
“Buset, lo hidup di zaman batu?”

Tapi dulu? Itu kalimat penyelamat hubungan!

 

📬 Menunggu SMS: Dulu itu Seni, Sekarang Jadi Toxic

Orang dulu sabar banget.

Bayangin: kamu nembak gebetan lewat SMS hari Kamis.
Hari Jumat, gak ada balasan.
Hari Sabtu, juga gak ada kabar.

Tapi kamu masih bertahan.

Baru hari Minggu malam, kamu dapat SMS balasan:

“Maaf baru bales. Aku butuh waktu mikir. Dan… aku juga suka kamu.”

Langsung mewek di depan lemari, terus peluk bantal.
Itu momen paling romantis dalam hidup.

Sekarang?
Kalau 5 jam gak dibales, langsung update story galau, unfollow IG, dan blokir nomornya.
“Maaf ya, gue bukan pilihan, gue pelarian.”

 

📴 Ketika HP Gak Ada Pulsa Tapi Cinta Tetap Dikirim

Anak zaman dulu punya kreativitas luar biasa.

Kalau gak ada pulsa, tapi pengen nunjukin perhatian, maka:

·         Kirim misscall 3x = "Aku kangen"

·         Misscall 1x = "Aku udah nyampe"

·         Misscall 5x = "Aku sayang kamu tapi gak bisa ngomong"

Dan anehnya, yang nerima paham maksudnya.
Itulah bentuk komunikasi tanpa kata, tapi penuh makna.

Kadang, kamu juga ketik SMS panjang-panjang...
Lalu gak jadi dikirim karena pulsa gak cukup.
Tapi disimpan di Draft, dan dibaca ulang berulang-ulang sendiri.

Mellow? Iya.
Aneh? Iya juga.
Tapi romantis? Banget.

 

🤯 Dulu Romantis, Sekarang Dibilang Ghosting

Lucunya, hal-hal yang dulu dianggap manis sekarang malah disebut menyebalkan.

Dulu:

“Dia gak bales SMS 2 hari, tapi pas bales... dia bilang kangen.”
→ Kita langsung luluh.

Sekarang:

“Dia gak bales chat 2 hari, terus muncul bilang ‘hai’ doang.”
→ Langsung kena label Ghoster kelas kakap.

Padahal, niatnya sama-sama baik. Cuma cara komunikasinya beda.
Dulu, keterlambatan adalah bagian dari proses.
Sekarang, keterlambatan dianggap dosa.

 

😅 Cerita Lucu: “Udah Move On, Baru Dia Bales”

Cerita dari Yuni, anak SMA tahun 2008:

“Dulu aku suka banget sama cowok sekelas. Kirim SMS nembak dia, lalu nunggu… 3 hari gak dibales. Aku nangis, curhat ke teman, bilang udah move on. Eh hari ke-4, dia bales: ‘Maaf ya baru bales, aku juga suka kamu. HP-ku ilang kemarin.’
Tapi aku udah kadung jadian sama yang lain.”

Akhirnya hubungan mereka gagal total cuma karena delay 72 jam.
Tapi tetap jadi kisah lucu sampai sekarang.

 

📦 Waktu Adalah Bumbu Cinta

Yang bikin SMS zaman dulu terasa spesial adalah:
waktu.

·         Waktu ngetik SMS.

·         Waktu nunggu balasan.

·         Waktu buka inbox dan baca ulang sambil senyum-senyum sendiri.

Sekarang semua serba cepat. Bahkan kadang kita bales chat sambil nonton, sambil makan, sambil kerja.
Cinta jadi kayak fast food: praktis, tapi gak selalu kenyang.

Sementara cinta zaman SMS…
Seperti masakan ibu:
dimasak pelan-pelan, ditungguin, dan bikin hangat di hati.

 

💡 Kenapa Kita Rindu SMS?

Karena dalam keterbatasan pulsa dan teknologi, ada ketulusan.

Gak ada stiker, gak ada emoji.
Semua harus diketik manual.
Kalau ngetik “aku kangen kamu”, itu pasti dipikirkan baik-baik, karena:

·         Ngetiknya ribet.

·         Pulsanya kepotong.

·         Hasilnya dikirim dengan harapan tinggi.

Dan saat dibales 2 hari kemudian, kita gak marah.
Kita bersyukur.

 

️ Penutup: 2 Hari Itu Bukan Ghosting, Tapi Bukti Daya Tahan Cinta

Buat kamu yang pernah:

·         Nunggu balasan SMS 2 hari

·         Cuma bisa kirim “kangen” via misscall

·         Atau curhat di buku harian karena gak ada pulsa

Selamat, kamu pernah mencintai di era yang mengajarkan:
Kesabaran adalah bentuk tertinggi dari romantisme.

Sekarang boleh cepat.
Tapi ingatlah: dulu kita pernah sabar, nunggu balasan dua hari, dan tetap berharap.

Dan ketika SMS itu akhirnya datang, meski singkat, kita tahu…
Itu bukan ghosting. Itu cinta yang datang perlahan, tapi tetap datang.

 

CERCU by Cemerlang Publishing
Seri cerita lucu dan romantis dari masa lalu, karena cinta pernah sederhana, dan kita pernah kuat.

Punya cerita lucu atau baper gara-gara SMS yang dibalas dua hari kemudian? Tulis di kolom komentar. Yuk kita nostalgia rame-rame — karena cinta yang paling lucu, adalah cinta yang dulu. 💌

 

No comments:

Post a Comment