Si Kecil dan Lawakan Konyolnya di Tengah Rapat Keluarga
[Setting: Ruang tamu yang penuh anggota keluarga. Semua sedang serius
membahas rencana acara pernikahan sepupu. Si kecil, Fafa (6 tahun), duduk
sambil menggambar, tampaknya tidak peduli dengan diskusi.]
Pak Edi (Ketua Keluarga): Jadi, untuk dekorasi, kita sepakat pakai warna
putih dan emas ya?
Bu Rina: Setuju, itu kan terlihat mewah dan elegan.
Om Agus: Tapi, jangan lupa ada bunga-bunganya, ya. Jangan cuma tirai doang.
Bu Siska: (mencatat) Siap. Untuk catering, nanti aku coba koordinasi dengan
Pak Budi.
Fafa: (tiba-tiba bersuara) Bunda, Bunda!
Bu Siska: Iya, Nak? Tunggu sebentar ya, bunda lagi diskusi.
Fafa: Tapi aku mau kasih tau sesuatu!
Bu Siska: (tersenyum) Yaudah, sebentar aja. Apa?
Fafa: (serius) Gimana caranya orang dewasa bisa menikah?
[Semua orang di ruangan menoleh karena penasaran.]
Bu Siska: (bingung) Maksudnya apa, Nak?
Fafa: (penuh rasa ingin tahu) Kalau orang dewasa bilang, “Nggak ada yang
mau sama aku,” terus gimana mereka bisa dapet pasangan?
[Ruangan tiba-tiba jadi riuh dengan tawa.]
Pak Edi: (tertawa sambil terbatuk) Waduh, pertanyaan berat nih buat kita
semua!
Om Agus: (tertawa keras) Jawab tuh, Sis, anak kamu bijak banget.
Bu Siska: (tersipu malu) Hahaha, itu kan cuma ungkapan, Nak. Nggak semua
orang dewasa beneran nggak ada yang mau.
Fafa: (mengangguk-angguk) Oh gitu... Jadi kayak mobil rusak ya, Bun, bisa
diperbaiki kalau ada bengkel?
[Semua orang kembali tertawa terbahak-bahak.]
Bu Rina: Aduh, Fafa! Kamu terlalu lucu untuk rapat ini.
Fafa: (tersenyum puas) Aku lucu, ya? Kayak badut, dong?
Om Agus: (bercanda) Lucu sih, tapi jangan jadi badut beneran, nanti malah
nangis waktu ulang tahun!
Fafa: (protes sambil menunjuk Om Agus) Kalau jadi badut, aku masih bisa
ngelucu kayak Om Agus di depan nasi kotak kok.
[Semua anggota keluarga tertawa lebih keras lagi.]
Pak Edi: Oke, Fafa menang lawakan malam ini. Sekarang kita lanjut rapat,
ya!
Fafa: (dengan polos) Tapi, aku nggak dapet nasi kotak juga, kan?
[Tawa kembali pecah, dan rapat keluarga berubah menjadi suasana santai
penuh canda.]