1. "Surat Cinta Tangan Pertama untuk Sri – Aco, 2006"
Kepada Sri yang selalu bersinar di hatiku,
Halo, Sri… Aku harap kamu baik-baik saja. Aku nulis surat ini
sambil dengerin lagu "Kangen" nya
Dewa 19. Tiba-tiba aja aku jadi pengen ngungkapin perasaan ini, walau aku nggak
tau harus mulai dari mana.
Aku masih inget pertama kali liat kamu di warung Bu Ani waktu
kamu beli Tango
Wafer cokelat. Rambutmu yang panjang dikepang dua, baju seragam SMP
biru putihmu yang agak kebesaran, dan senyummu yang bikin aku nggak bisa tidur
semalaman. Sejak saat itu, aku selalu "kebetulan" lewat
depan sekolahmu jam 2 siang, biar bisa liat kamu pulang. Kadang aku numpang
beli es teh di warung deket gerbang sekolahmu, padahal nggak haus, cuma pengen
liat kamu lewat.
Aku nggak berani ngomong langsung, makanya aku nulis surat
ini. Aku habisin 3 lembar kertas binder Sinar
Dunia buat nulis draftnya. Yang pertama kepanjangan, yang
kedua ada coretan tipe-x, yang ketiga… ini, yang akhirnya jadi. Aku pake tinta
biru, soalnya kata temenku, tinta hitam terlalu formal kayak surat dinas.
Aku juga semprotin surat ini pake parfum sample dari
majalah Gadis (maaf
kalau baunya agak aneh, soalnya ini sisa percobaan nomor 4). Aku tempelin
stiker bintang-bintang sisa ulangan matematika yang nilainya 60, biar ada
kesan "kamu
bintang di hidupku" (garing ya? Tapi aku beneran ngerasa
gitu).
Aku suka cara kamu ketawa waktu di kelas, suaramu waktu
nyanyi "Bintang
di Surga" di acara 17-an kemarin, dan… bahkan cara kamu
marahin temenmu yang minjem pensil nggak dikembaliin. Aku pengen kenal kamu
lebih dekat. Nggak harus jadi pacar sih… tapi kalau kamu mau, aku janji bakal
anter kamu pulang pake Honda
Astrea Grand punya kakakku (meskipun kadang mogok).
Kalau kamu nggak suka, gapapa kok. Kamu bisa balas surat ini
atau kasih tanda "✓" di pojok
kertas kalau mau, atau "✗" kalau
nggak. Tapi tolong jangan kasih ke siapapun, apalagi Bu Tuti guru BK…
Dari
Aco yang selalu nunggu di belakang pohon mangga dekat sekolahmu
P.S:
Aku selipin foto aku waktu jalan-jalan ke PW, biar kamu tau aku nggak cuma jago
nulis surat doang.
Detail "Vintage" Surat Cinta Era 90-an/2000-an:
Media: Kertas
binder bergaris, mungkin ada bekas hapusan tip-ex.
Dekorasi: Stiker
hello kitty/bintang, parfum sample (bau khas alkohol + floral).
Gaya Bahasa: Jujur
tapi malu-malu, pakai referensi pop culture masa itu (Dewa, Peterpan).
Strategi Pengiriman:
Diselipin
di buku PR doi lewat temen sekelas.
Atau
dikirim via "pos alay" (surat dilipat bentuk love/pesawat kertas).
Bonus
Nostalgia:
"Kalau mau jawab, kasih ke Adi
aja. Dia tukang jualan permen di kantin."
"Jangan dibalas pake SMS ya,
soalnya aku pakai Nokia 3310, pulsa tinggal 200."
Kira-kira Sri bakal jawab apa ya? 😄 #ZamanBaheula
===============================================
2. "Surat Cinta Pertama untuk Dian – Andre, 2004 (Versi Gagal Total)"
Kepada Dian
yang selalu bikin aku salah tingkah,
Hai, Dian…
Aku nulis surat ini sambil dengerin "Cobalah Mengerti" nya
Peterpan, soalnya liriknya mirip banget sama isi hatiku. Nggak tau
kenapa tiba-tiba aku berani nulis ini, mungkin karena kemarin habis liat kamu
jualan kue di bazar sekolah. Eh, tapi jangan salah paham, aku nggak mau
pesen kue—aku mau pesen hati kamu. (Garing? Iya, aku tahu.)
Aku pertama
kali naksir waktu liat kamu ngambek gara-gara kalah main game PS1
di warnet deket rumahmu. Muka kamu kayak orang
mau nyembur api, tapi tetep lucu. Sejak itu, aku sengaja lewat
depan rumahmu tiap hari—pura-pura jogging, padahal ngos-ngosan karena nggak biasa
olahraga. Nggak tanggung-tanggung, aku sampe beli kartu Telkomsel 10rb
buat sms-an sama kamu, tapi cuma berani
kirim "met istirahat siang".
Surat ini
aku tulis pake kertas buku tulis merk Sidu bekas
ulangan IPA (masih ada bekas coretan rumus fotosintesis).
Aku tempelin stiker Doraemon sisa jajan Chiki,
biar keliatan aesthetic. Aku juga semprot parfum sample dari
majalah Aneka Yess! (maaf kalau baunya kayak obat nyamuk,
soalnya emang sampelnya udah kadaluarsa).
Aku suka
cara kamu ngomong sambil geleng-geleng kepala,
suara kamu waktu nyanyi lagu "Bukan Cinta
Biasa" di acara pensi, sampe cara kamu marahin adikmu
yang numpang hape buat sms-an. Aku pengen kenal
kamu lebih dekat. Nggak harus jadi pacar sih… tapi kalau mau,
aku janji bakal anter kamu jalan-jalan naik sepeda United (meskipun
remnya suka blong).
Kalau
kamu nggak suka, nggak apa-apa. Kamu bisa
balas surat ini atau kasih tanda:
✅ = Aku juga suka
❎ = Maaf, aku cuma suka sama makananmu
Tolong
jangan kasih tahu siapapun—apalagi Pak Joko guru olahraga, soalnya dia
suka ngeledekin aku tiap upacara.
Dari Andre
yang sering ngintip kamu dari balik pagar
P.S: Aku selipin foto
aku waktu jalan-jalan ke TMII, biar kamu tahu aku bisa foto
yang bagus (walau pose-nya kaku kayak patung).
Detail Nostalgia Zaman Old:
- Media: Kertas buku tulis kotak-kotak,
ada bekas hapusan pakai Tip-Ex yang nggak rapi.
- Dekorasi: Stiker Power Rangers sisa jajan Chiki
+ parfum sample bau alkohol tajam.
- Gaya Bahasa: Alay tapi polos, nyelipin lirik
lagu Peterpan/Dewa biar keliatan romantis.
- Strategi Pengiriman:
- Diselipin di tas doi
lewat adik kelas (yang dibayar 1 bungkus Chiki).
- Dikirim lewat pos alay (dilipat
bentuk hati, tapi akhirnya sobek karena
salah lipat).
- Bonus Kocak:
*"Kalau mau jawab, kasih ke Mas Heri aja, tukang fotokopian depan sekolah. Jangan lewat BBM ya, soalnya aku pakai HP Nokia 2600, memory-nya penuh sama lagu MP3."*
Kira-kira
Dian bakal kasih tanda ✅ atau ❎? 😂 #CercuZamanDulu
#GagalMoveOn