"Bos Motivator ala Tony Robbins, Tapi Karyawan Malah Siap-Siap Cabut!"
Hai
para pejuang kantor yang pernah dengerin
bos pidato motivasi tapi malah pengen lompat jendela! Gue yakin lo semua pernah
ngerasain momen canggung di mana bos
sok inspiratif,
tapi karyawan malah makin ilfeel.
Dari quote
motivasi yang nggak nyambung sampe target impossible ala
superhero, dunia
kerja tuh penuh dengan bos-bos yang bermaksud baik tapi
eksekusinya bikin gregetan. Yuk, kita bahas kisah-kisah bos motivator yang malah bikin
tim pada mau resign!
1. "Kita Harus Bisa
Seperti Elon Musk!" – Padahal Kantor Gak Ada Budget Kopi
Bos: "Team, kita harus bekerja seperti Elon
Musk! Kerja 80 jam seminggu, tidur di kantor, dan fokus pada inovasi!"
Karyawan: "Tapi Pak, Elon Musk kan gajinya
triliunan. Kita aja THR aja dipotong..."
Realita:
Bos
minta tim kerja keras kayak startup Silicon Valley, tapi gaji
UMR.
Syaratnya: "Harus
loyal dan ikhlas!" (Baca: Kerja lebih, dibayar biasa).
Hasilnya? Karyawan update
LinkedIn cari
lowongan baru.
Quote favorit bos:
"Jangan mikirin gaji dulu, yang penting
pengalaman!"
(Balasannya: "Pengalaman lapar ya, Pak?")
2. "Kalian Harus
Think Outside The Box!" – Tapi Setiap Ide Ditolak Mentah-Mentah
Bos: "Kita butuh ide segar! Think outside the
box!"
Karyawan: "Bagaimana kalau kita coba strategi
baru—"
Bos: "Nggak, itu terlalu riskan. Lebih baik
ikut cara yang sudah terbukti."
Apa yang terjadi?
"Think outside the box" = "Lakukan
sesuai cara saya".
Karyawan ngasih solusi kreatif → Ditolak → Dibilang
kurang inovatif.
Akhirnya semua pada bodo amat, kerja seadanya.
Kata-kata bos yang bikin emosi:
"Kenapa tim saya nggak ada yang kreatif?"
(Padahal setiap ide langsung di-veto.)
3. "Kita Family di
Sini!" – Tapi Pas Butuh Dukungan, Malah Ditinggal
Bos: "Di sini kita keluarga! Saling support
dan kompak!"
Realita:
Karyawan sakit? "Masih
bisa WFH kan?"
Ada masalah pribadi? "Jangan
bawa masalah pribadi ke kantor!"
Minta kenaikan gaji? "Kita
lagi susah, harus sabar!"
Karyawan: "Family
kok gajinya nggak cukup buat hidup?"
Bos: "Yang penting kebersamaan!"
Hasilnya?
Karyawan yang "family" = yang
mau kerja lembur tanpa dibayar.
Yang nuntut hak? Dibilang
tidak loyal.
4. "Kalian Harus Positive
Thinking!" – Tapi Masalahnya Dibiarin Numpuk
Bos: "Stop complaining! Positive thinking
aja!"
Masalah yang diabaikan:
Laptop 5 tahun lemot banget → "Masih
bisa dipakai kok!"
Project timeline nggak realistis → "Kalian
harus bisa manage waktu!"
Beban kerja gila-gilaan → "Ini
kesempatan berkembang!"
Karyawan: "Positive
thinking boleh, tapi masalah nyata harus diatasi dong!"
Bos: "Jangan negatif, nanti energi kantor
jelek!"
Akhirnya?
Karyawan yang "positive thinking" = cari
kerja lain yang lebih baik.
Bos bingung: "Kok
pada resign sih?"
5. "Kita Ada Flexible
Working Hours!" – Tapi Pas Waktunya Fleksibel, Dibilang Tidak Disiplin
Janji bos: "Kita
punya jam kerja fleksibel, yang penting tugas selesai!"
Kenyataan:
Datang jam 9:05? "Kok
telat sih?"
Pulang jam 17:01? "Loh,
kerjaannya sudah selesai?"
Minta WFH? "Kalau
bisa di kantor lebih baik!"
Karyawan: "Katanya
fleksibel?"
Bos: "Iya, fleksibel sesuai kebutuhan
perusahaan!" (Baca: sesuai
mood bos).
Hasil akhir?
Karyawan males ngomong, pelan-pelan
cari exit plan.
Bos heran: "Kok
semangat tim saya turun ya?"
6. "Kita Ada Program
Pengembangan Karir!" – Tapi Isinya Cuma Training Gratisan di Zoom
Bos: "Kita peduli dengan growth karyawan! Ada
training rutin!"
Realita trainingnya:
Judul keren: "Mastering
Leadership in Digital Age!"
Isinya: Video YouTube tahun 2012
yang gratisan.
Trainer-nya? Bos sendiri yang ngomong
2 jam tapi nggak jelas poinnya.
Karyawan: "Ini
training atau pidato motivasi abal-abal?"
Bos: "Ilmu itu mahal, kita beruntung bisa
dapat gratis!"
Efeknya?
Karyawan ngantuk, males
ikut, akhirnya
cari kursus lain sendiri.
Bos protes: "Kok
pada nggak semangat belajar sih?"
7. "Tim Kita Harus
Solid!" – Tapi Pas Ada Konflik, Bos Malah Kabur
Bos: "Teamwork makes the dream work!"
Tapi saat ada masalah:
Karyawan A & B ribut? "Selesaikan
sendiri ya, saya sibuk!"
Ada miskom? "Itu
kan masalah kecil, jangan diperbesar!"
Butuh mediasi? "Saya
nggak mau ikut campur!"
Karyawan: "Katanya
solid?"
Bos: "Solid itu harus bisa mandiri!"
Yang terjadi?
Tim jadi toxic, pada
saling sindir, akhirnya
pada resign.
Bos kaget: "Kok
pada gak betah ya?"
8. "Kita Ada Bonus
Kalau Target Tercapai!" – Tapi Targetnya Mustahil
Bos: "Kalau bisa mencapai target 300%, ada
bonus 1 bulan gaji!"
Realita:
Target 300% = 3x lipat beban kerja.
Tim udah kerja keras, hampir
gila, cuma
dapat 10%.
Bos bilang: "Waduh,
perusahaan lagi susah, tahun depan ya!"
Karyawan: "Taun
depan ulang lagi deh ceritanya..."
Hasilnya?
Moral tim jatuh, pada
males ngoyo, akhirnya
cari tempat lain yang bonusnya nyata.
Kesimpulan: Motivasi Ala
Bos vs Realita Karyawan
Niat bos mungkin baik, tapi eksekusinya
sering bikin pengen tepuk jidat.
Ciri-ciri bos "motivator" yang
bikin mau resign:
✔ Minta kerja lebih, tapi gaji nggak naik-naik.
✔ Banyak jargon, tapi solusi nggak ada.
✔ Janji muluk, tapi realitanya jauh panggang
dari api.
Solusi buat bos (kalau mau beneran
memotivasi):
Dengar keluhan karyawan, bukan cuma kasih
quote motivasi.
Kasih reward yang worth it, bukan sekadar
ucapan "good job".
Jangan overpromise, kalau nggak bisa deliver.
Kalo lo pernah ngalamin bos kayak gini, komen
di bawah!
#CERCU #DuniaKerja #BosMotivator #HumorKantor 😂🔥
Gimana, relate kan? Kalo lo punya cerita
lucu soal bos "motivator", share di sini! Siapa tau bos
lo baca trus sadar diri (atau malah marah 😆). Stay strong, pejuang kantor! 💪
No comments:
Post a Comment