Kenapa Kucing Selalu Mengejar Orang yang Takut?
(Sebuah Investigasi yang Tidak Diminta Tapi Sangat Penting)
Pendahuluan: Antara Takdir, Karma, dan Kucing
Dalam dunia ini, ada beberapa misteri yang belum terpecahkan:
·
Apakah alien itu nyata?
·
Siapa yang menciptakan lagu “Baby Shark”?
·
Kenapa charger hilang saat dibutuhkan?
Tapi dari semua pertanyaan eksistensial itu, ada satu misteri yang jauh
lebih penting, lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan jelas lebih
mengancam:
Kenapa kucing selalu mengejar orang yang takut padanya?
Mereka yang trauma pada kucing pasti mengalaminya. Datang ke rumah teman,
disambut kucing oren bernama “Jabrik”, dan tiba-tiba
kucing itu mendekat seperti debt collector bertubuh berbulu. Padahal kamu sudah
diam, menahan napas, tidak memandang, bahkan pura-pura jadi pot bunga. Tapi
kucing itu justru makin penasaran. Dan akhirnya... lompat ke pangkuanmu.
Kenapa, wahai alam semesta? Kenapa?
Mari kita bedah satu per satu, penuh keabsurdan, logika tak masuk akal, dan
teori konspirasi level coffee shop.
Bab 1: Apakah Kucing Bisa Mencium Bau
Ketakutan?
Ilmu pengetahuan menyatakan bahwa hewan tertentu bisa mencium feromon
ketakutan. Tapi kita bicara soal kucing,
makhluk yang:
·
Tidur 16 jam sehari,
·
Lari seperti jet tempur saat mendengar mentimun,
·
Tapi juga bisa rebahan di atap mobil polisi
tanpa takut hukum.
Kalau kucing bisa mencium ketakutan, maka ada kemungkinan mereka berpikir
begini:
“Hmm… manusia ini takut. Pasti dia menyembunyikan sesuatu. Mungkin makanan.
Atau kunci rahasia dunia bawah.”
Kucing pun mendekat. Mereka mencurigaimu sebagai agen
rahasia yang sedang menyamar sebagai manusia fobia bulu. Dan
seperti di film James Bond versi kucing, mereka menginvestigasi… dengan duduk
di atasmu.
Bab 2: Teori Konspirasi—Kucing Adalah Detektor
Energi Takut
Menurut teori yang tidak didukung oleh siapa pun, kucing adalah makhluk dari
dimensi lain yang dikirim ke bumi untuk memantau emosi manusia. Mereka memiliki
sistem radar canggih berbasis ke-tidak-sukaan
dan ke-absurd-an.
Jadi ketika mereka mendeteksi seseorang yang takut—apalagi yang sok jaim
dengan posisi tangan kaku seperti patung Hanoman—radarnya berbunyi:
“BEEP BEEP BEEP! TARGET TERDETEKSI! KEJAR! KEJAAARR!!”
Kucing lalu berjalan pelan-pelan, mata melotot, ekor berdiri. Dan saat
korban mulai keringat dingin... BRAK, lompat ke paha. Misi
selesai. Laporan dikirim ke markas pusat melalui getaran ekor.
Bab 3: Prinsip Dasar Dunia Kucing—“Kalau Kamu
Menolak Aku, Aku Akan Mencintaimu”
Dalam dunia kucing, ada hukum tak tertulis:
“Manusia yang menyayangiku akan kuabaikan. Manusia yang
mengabaikanku akan kukejar sampai ke pelaminan.”
Coba perhatikan: saat kamu memanggil kucing dengan penuh cinta—“Sini,
Mpus, lucu banget kamu ya…”—dia akan pergi. Tapi saat kamu berdoa
agar kucing tidak mendekat, dia justru menghampiri dengan wajah datar seperti:
“Kamu pikir kamu siapa menolak aku?”
Kucing hidup berdasarkan logika kebalikan. Jika kamu takut, dia anggap kamu
menarik. Kalau kamu santai, dia anggap kamu membosankan. Dan kalau kamu berani?
Dia akan ngambek dan tidur di tempat cuci piring.
Bab 4: Teori Fisikawan Absurd—Kucing dan Medan
Magnet Emosi
Profesor Bayu Mulyadi (fiktif, tentu saja), menyatakan dalam jurnal yang
tidak pernah terbit:
“Kucing memiliki sensor kuantum bernama kepo-elektromagnetik
yang tertarik pada manusia dengan gelombang ketakutan tinggi.”
Artinya, semakin kamu takut, semakin kuat medan magnet yang kamu pancarkan
ke kucing. Ini mirip seperti bagaimana Wi-Fi mendeteksi HP yang baru
dinyalakan—kucing mendeteksi ketakutan dan langsung nyambung.
Ada teori lanjutan yang lebih absurd: saat kamu takut, tubuhmu mengeluarkan
semacam “kode Morse getaran lutut”, yang hanya bisa diterjemahkan oleh kucing
sebagai:
“Sini dong, peluk aku, Mpus.”
Makanya, mereka datang. Sungguh tak sopan.
Bab 5: Pengalaman Tragis Nan Konyol dari Dunia
Nyata
1. Mbak Lia, 26 Tahun, Trauma Sejak TK
“Saya waktu TK dikejar kucing oranye waktu lagi makan donat. Sejak itu
trauma. Tapi setiap saya ke rumah orang, entah kenapa, kucingnya selalu tidur
di tas saya. Bahkan pernah pipis di sandal saya.”
2. Fadil, 30 Tahun, Pura-Pura Macho
“Saya nggak takut kucing. Cuma alergi. Tapi setiap ada kucing, dia pasti
duduk di paha saya. Pernah satu kali saya pura-pura tidur, dia justru menjilat
telinga saya. Saya trauma sampai sekarang.”
3. Ibu Rumah Tangga Random
“Saya pernah lihat tetangga saya lari keliling komplek karena dikejar kucing
liar. Tapi anehnya, kucingnya lari pelan aja, kayak ngasih efek dramatis. Kayak
di film India.”
Bab 6: Apakah Ini Karma dari Kehidupan
Sebelumnya?
Menurut spiritualis ngawur, bisa jadi orang-orang yang takut kucing sedang
menebus kesalahan dari kehidupan lampau.
“Dulu kamu mungkin bangsawan yang tidak suka hewan. Sekarang kamu harus
menghadapi ujian: dikejar kucing setiap kali keluar rumah.”
Atau bisa jadi kamu pernah menolak adopsi kucing di kehidupan lampau, dan
sekarang semua kucing kirim surat undangan reuni padamu.
Bab 7: Strategi Bertahan Hidup untuk yang Takut
Kucing
1. Jangan
Lari. Kucing Mengira Kamu Main Kejar-Kejaran.
Mereka tidak tahu kamu takut. Mereka hanya tahu: "Wah, manusia ini ngajak
main!"
2. Jangan
Menatap Langsung. Tapi Jangan Juga Menunduk Dramatik.
Karena kalau kamu menunduk berlebihan, mereka mengira kamu sedang menunjukkan
hormat. Dan mereka akan duduk di kepalamu sebagai bentuk dominasi.
3. Alihkan
Perhatian dengan Snack (atau Tempe).
Kucing lebih tertarik pada makanan daripada pada kamu. Kecuali kamu beraroma
sarden. Kalau iya, kamu harus mandi garam dulu.
4. Pakai
Kostum Hewan Lain.
Ada cerita absurd: seorang pria memakai topi berbentuk kepala ayam. Kucing
tidak mendekat, tapi malah datang burung elang. Jadi ya... jangan.
Penutup: Mungkin Dunia Memang Milik Kucing
Kalau kamu pikir kamu pemilik rumah, pikirkan ulang. Kalau kamu pikir kamu
manusia paling dominan di kantor, tunggu sampai ada kucing liar masuk ruang
rapat dan semua orang panik.
Kucing memang makhluk penuh misteri. Mereka bisa tidur 18 jam, lalu
terbangun hanya untuk melemparkan tatapan penuh penghinaan padamu. Tapi entah
kenapa, kita tetap memelihara mereka. Dan mereka tetap memilih untuk mencintai
yang tidak menginginkan mereka.
Jadi kenapa kucing selalu mengejar orang yang takut padanya?
Karena kucing tahu, dalam hati terdalam… kamu butuh mereka.
Atau setidaknya, kamu butuh alasan buat berlari pagi
No comments:
Post a Comment