Humor Ironi di Dunia Kerja: Kenyataan yang Bertolak Belakang dengan Logika
(dan Bikin Kita Ngakak)
Hidup di dunia kerja itu nggak pernah
sesederhana di brosur lowongan:
“Lingkungan kerja yang nyaman, tim solid, dan
peluang karier cemerlang.”
Nyatanya?
“AC bocor, tim penuh drama, peluang cemerlang
kalau yang lama resign.”
Itulah kenapa humor ironi di dunia kerja selalu
relate. Karena kenyataannya sering banget bertolak belakang dengan harapan,
logika, bahkan akal sehat.
Mari kita bedah, kita kuliti, kita ketawain
bareng. Siap-siap ngakak atau minimal senyum kecut, karena mungkin kita semua
pernah ngalamin.
1️⃣
"Aku Suka Bekerja di Bawah
Tekanan… Makanya Aku Nunggu Deadline Mepet."
Ini klasik.
Coba perhatikan kantor kamu. Atau diri kamu
sendiri.
Bos:
“Jangan tunggu mepet ya. Dikerjain dari
sekarang biar rapi.”
Pegawai (dalam hati):
“Yes bos.”
Realita:
Hari pertama: Browsing harga tiket
konser.
Hari kedua: Scroll Shopee.
Hari ketiga: Rewatch drama Korea.
H-1 jam deadline: Keringet dingin. Kopi
dua gelas. Font Times New Roman 10 biar muat semua.
Besok paginya:
“Kerja bagus! Cepat banget selesainya.”
“Iya dong, aku produktif di bawah tekanan.”
Tekanan? Itu bukan gaya kerja. Itu cari
masalah.
Contoh Dialog
Bos: “Laporan mana?”
Karyawan: “Sedang aku kerjakan, Pak.”
Bos: “Kapan selesai?”
Karyawan: “Deadline-nya kan hari ini.”
Bos: “Iya, tapi jam kerjanya juga hari ini.”
Karyawan: “Santai Pak. Adrenalinku belum maksimal.”
2️⃣
"Gaji Besar Itu Penting, Tapi yang
Lebih Penting adalah Gaji Besar yang Datang Tanpa Kerja."
Wah, siapa yang nggak mau?
Posting motivasi di LinkedIn:
“Saya percaya pada kerja keras. Kerja keras
adalah kunci kesuksesan.”
Chat pribadi:
“Bang, ada lowongan kerja yang santai tapi gajinya dua digit?”
Ironinya:
·
Kerja keras dipuji.
·
Tapi semua mau hasil tanpa
usaha.
Seperti mahasiswa yang bilang:
“Aku nggak mau nyontek.”
Tapi nanya kunci jawaban di grup.
Atau kayak orang diet bilang:
“Aku mau kurus.”
Sambil pesan nasi padang plus rendang double.
Di kantor sering juga:
“Gajinya gede ya di perusahaan itu.”
“Iya, tapi katanya kerjanya berat.”
“Aduh, males lah. Ada yang ringan tapi gaji gede nggak?”
Jawabannya:
“Ada. Jadi anak sultan.”
Contoh Dialog
Temen: “Bro, kerjamu santai ya? Gaji gede?”
Aku: “Gede pikiran.”
Temen: “Loh?”
Aku: “Gaji biasa aja, pikiran yang gede.”
3️⃣ "Rapat Ini Penting, Makanya Kita Harus
Rapat Lagi Buat Bahas Hasil Rapat Tadi."
Ini ironi yang paling melelahkan.
Awalnya semangat:
“Kita rapat biar lebih efektif.”
Hasilnya:
Rapat 2 jam cuma bahas apakah perlu rapat lagi.
Besok:
“Kita perlu follow-up meeting.”
“Bahas apa?”
“Bahas hasil meeting kemarin.”
Sampai titik absurd:
·
Meeting 1: Rencana.
·
Meeting 2: Bahas hasil
meeting 1.
·
Meeting 3: Evaluasi meeting
2.
·
Meeting 4: Evaluasi
evaluasi.
Akhir bulan:
“Kenapa target nggak tercapai?”
“Karena sibuk rapat.”
Ironinya? Rapat dibuat biar kerja lebih
efisien, malah nggak sempat kerja.
Contoh Lucu
Bos: “Kita bikin rapat darurat ya.”
Pegawai: “Bahas apa Pak?”
Bos: “Bahas kenapa kita kebanyakan rapat.”
Pegawai: Tepuk jidat.
4️⃣
"Bosku Bilang Kita adalah Tim…
Makanya Aku yang Kerja, Dia yang Dapat Pujian."
Ini sering bikin senyum miris.
Bos:
“Kita keluarga di sini.”
“Aku bangga pada timku.”
Hasil presentasi?
Bos yang maju.
Pegawai cuma jadi pajangan.
Bos di panggung:
“Saya sudah bekerja keras bersama tim.”
(Padahal dia cuma bilang: ‘Kamu kerjain ya.’)
Karyawan di belakang:
Nangis dalam
sunyi.
Lebih ironis lagi kalau kena masalah:
Bos: “Ini tanggung jawab kalian semua.”
Pujian diambil sendiri.
Salah dibagi rame-rame.
Contoh Dialog
Bos: “Kita kerja tim ya. Kamu kerjakan
proposal, aku yang presentasi.”
Aku: “Ok.”
Bos: (Sukses presentasi) “Ini hasil kerja keras saya.”
Aku: “Saya siapa?”
5️⃣
Ironi-Ironi Lain di Dunia Kerja
Selain empat contoh di atas, dunia kerja penuh
dengan ironi-ironi kecil yang kocak tapi nyata:
✅ “Kerja itu panggilan hati.”
·
Tapi kalau gaji telat,
langsung hilang hati.
✅ “Kita harus loyal sama
perusahaan.”
·
Tapi pas PHK bilang: “Ini
keputusan bisnis.”
✅ “Jangan main HP saat kerja.”
·
Tapi rapat Zoom sambil
scroll Shopee.
✅ “Kerja remote itu enak.”
·
Padahal zoom meeting lebih
sering dari jam makan.
✅ “Kita fleksibel ya.”
·
Tapi telat 5 menit
ditelepon HRD.
✅ “Kita terbuka pada kritik.”
·
Tapi kalau kritik langsung
di-PIP.
✅ “Kerja itu ibadah.”
·
Tapi pulang jam 10 malam
dimarahin istri.
✅ “Jangan bawa masalah pribadi
ke kantor.”
·
Padahal di kantor masalah
pribadi jadi bahan gosip.
✅ “Kita family.”
·
Tapi gaji nggak kayak warisan
keluarga.
6️⃣
Kenapa Ironi Dunia Kerja Begitu Lucu
(dan Nyebelin)?
Karena dia nyata.
Kita semua mau keliatan profesional, tapi
aslinya...
✅ Mager.
✅ Nunggu deadline.
✅ Mimpi gaji gede kerja santai.
✅ Ngeluh rapat tapi kalau nggak diajak rapat merasa
diasingkan.
✅ Bangga jadi tim tapi kesel kalau kredit diambil
bos.
Kantor adalah sinetron tanpa naskah.
Teman kerja adalah rekan sekaligus saingan.
Bos adalah pemimpin sekaligus pengadil.
Dan kita semua adalah pemain yang kadang lupa akting.
Itulah kenapa kalau dibahas, kita bisa ketawa.
Karena semua tahu rasanya.
7️⃣
Contoh Cerita Lucu Kantor (Mini
Cerpen)
Suatu hari di kantor Startup “Bermakna Abadi”.
Bos bilang:
“Kita kerja fleksibel ya. Asal target
tercapai.”
Pegawai:
“Siap Pak!”
Hari pertama WFH:
·
Pegawai zoom meeting dari
kamar.
·
Pakai kemeja, celana kolor.
·
Kucing lewat kamera.
·
Bos pura-pura nggak lihat.
Hari kedua WFH:
“Tolong online jam 7 pagi ya.”
“Pak, fleksibel kan?”
“Fleksibel tapi terjadwal.”
Hari ketiga WFH:
“Tolong update jam 7, jam 10, jam 13, jam 16,
jam 21.”
“Pak, ini WFH atau penjara?”
Bos:
“Santai dong. Kita family.”
Besoknya bos posting di LinkedIn:
“Saya pemimpin yang percaya work-life balance.”
Pegawai:
Menangis
sambil ngetik laporan jam 23.59.
8️⃣
Penutup: Ironi Adalah Bumbu Kehidupan
Kalau dipikir-pikir, semua ironi itu bikin
hidup lebih berwarna.
Bayangin kalau semua sesuai logika:
✅ Kerja keras = kaya langsung.
✅ Rapat sekali = target tercapai.
✅ Bos adil 100%.
✅ Pegawai rajin 24/7.
Bosan. Nggak ada bahan gosip. Nggak ada cerita
lucu. Nggak ada status galau.
Jadi jangan kesel kalau kantor penuh ironi.
Nikmati. Ketawain. Ceritain. Bikin konten.
Siapa tahu jadi viral.
9️⃣
Salam Penutup untuk Blog CERCU
Terima kasih sudah baca sampai akhir.
Semoga tulisan ini bikin ketawa, nyengir, atau
minimal bilang:
“Ih, gue banget.”
Kalau kamu punya cerita lucu-ironi di kantor,
tulis di komentar.
Jangan lupa kerja keras ya. Tapi ingat, kalau
bisa… kerja santai tapi gaji gede.
Salam Ironi.
Salam CERCU.