Ah, masa-masa remaja ABG—zaman di mana WiFi masih sering “lemot”, tapi keberanian nembak gebetan lewat surat bisa 5G kecepatannya. Semua berawal dari selembar kertas binder wangi stroberi, pulpen ungu glitter, dan tulisan miring-miring penuh perasaan:
“Hai kamu, yang duduk di pojok kanan kelas, yang
senyumnya bikin aku lupa PR Matematika…”
Tapi takdir berkata lain. Surat yang harusnya mendarat
manis di meja gebetan, malah berlabuh di meja guru BK! 😱
💌 Babak 1: Misi Rahasia
Operasi “Surat Cinta”
Pagi itu, si penulis surat—sebut saja Rani—sudah
merancang misi rahasia layaknya agen mata-mata. Ia menyelipkan surat di bawah
buku tugas, berharap si target cinta, Bima,
menemukannya tanpa drama. Tapi, seperti halnya film Mission
Impossible, selalu ada plot twist.
Rani salah tulis nama kelas. Bima kelas 8B.
Guru BK—Bu Rini—mengajar di ruang 8D.
Dan begitulah… kertas
cinta penuh curahan hati dan gambar hati-hati kecil itu mendarat di
dunia yang salah.
📚 Babak 2: Seminar Tak
Terduga
Keesokan harinya, seluruh siswa dikumpulkan di
aula. Rani dan teman-temannya masih santai, kira-kira bakal ada pengumuman
lomba antar kelas.
Tapi, tiba-tiba Bu Rini muncul dengan mikrofon dan berkata:
“Anak-anak, hari ini kita akan membahas contoh
nyata bahaya pacaran di sekolah!”
Di layar proyektor, muncul salinan surat Rani
dalam font Comic Sans.
Tulisan "Aku rela disetrap asalkan bisa duduk sebelah kamu" dibaca
dengan nada dramatis. Seluruh aula meledak ketawa, sementara Rani ingin
menghilang ke dimensi lain.
😂 Babak 3: Viral Sebelum
Ada Media Sosial
Sebelum ada TikTok dan IG Story, gosip sekolah
berjalan lebih cepat daripada notifikasi grup kelas. Surat cinta itu difotokopi
oleh penjaga koperasi sekolah (katanya “buat arsip moral”). Bahkan guru
olahraga ikut komentar,
“Wah, ini lebih romantis daripada sinetron jam
lima sore!”
Sejak hari itu, Rani jadi legenda hidup.
Setiap kali guru BK lewat, anak-anak cuma senyum-senyum sambil berbisik,
“Itu Bu Rini, mantan penerima surat cinta
paling viral.”
✨ Epilog: Hikmah dari Kesalahan
Dari kejadian ini, Rani belajar tiga hal
penting dalam hidup:
1.
Cinta itu butuh keberanian, tapi juga
ketelitian.
2.
Selalu cek nama kelas sebelum kirim surat cinta.
3.
Dan yang paling penting—kalau salah alamat,
jangan panik. Kadang cinta (atau suratnya) memang perlu jalan memutar dulu untuk
jadi cerita lucu seumur hidup.
Kesimpulan:
Suratnya memang salah alamat, tapi tawa dan kenangannya sampai ke semua orang.
Jadi, kalau kamu pernah salah kirim pesan ke grup keluarga atau malah ke dosen,
tenang saja… kamu cuma meneruskan tradisi klasik para ABG legendaris—pahlawan
cinta yang salah alamat. ❤️📬
No comments:
Post a Comment