Nenek vs Teknologi
Setting: Ruang tamu rumah nenek. Seorang cucu, Dani, sedang mengajari Nenek Sri cara menggunakan WhatsApp di smartphone barunya.
Adegan 1: Nenek Mulai Belajar
(Dani duduk di samping Nenek Sri, yang memegang smartphone dengan sangat hati-hati, seolah-olah itu benda pusaka.)
Dani: "Nek, ini WA ya, WhatsApp. Jadi Nek bisa kirim pesan ke keluarga atau teman."
Nenek Sri: (mengerutkan dahi) "Oh gitu? Berarti bisa buat nelepon juga?"
Dani: "Bisa, Nek. Tapi ini WA buat kirim pesan juga. Bisa bikin grup keluarga biar ngobrolnya enak."
Nenek Sri: "Wah, bisa bikin grup arisan juga?"
Dani: "Bisa banget, Nek!"
Nenek Sri: (senyum puas) "Wah, canggih betul ya! Dulu zaman Nenek, kalau mau ngobrol ya harus jalan kaki ke rumah orang."
Dani: "Sekarang tinggal ketik, Nek!"
Adegan 2: Nenek Mencoba Bikin Grup WA
(Dani menunjukkan cara membuat grup WA. Nenek Sri mulai mengetik dengan kacamata turun di ujung hidungnya.)
Nenek Sri: (membaca sambil mengetik pelan-pelan) "Nama grupnya... 'Arisan Bahagia'... Habis itu apa lagi?"
Dani: "Sekarang tinggal tambahkan anggota grupnya, Nek."
Nenek Sri: (mengangguk-angguk dan mulai pencet-pencet layar dengan serius) "Udah! Beres!"
(Dani melihat ke layar dan langsung terkejut.)
Dani: "Lho, Nek! Kok grupnya cuma ada Nenek sendiri?"
Nenek Sri: (bingung) "Hah? Maksudnya gimana?"
Dani: "Nenek nggak tambahin orang lain. Ini grup isinya cuma Nenek doang!"
Nenek Sri: (menatap layar dengan serius) "Lah, kok bisa? Tadi udah pencet-pencet!"
Dani: "Coba Nenek cek, siapa aja yang ada di grup ini."
(Nenek Sri membuka daftar anggota dan melihat namanya sendiri.)
Nenek Sri: (mengerutkan dahi lebih dalam) "Lho iya ya? Kok cuma Nenek?"
Dani: (tertawa) "Nenek bikin grup WA, tapi isinya cuma Nenek sendiri!"
Nenek Sri: (garuk kepala) "Jadi, kalau Nenek kirim pesan, yang baca siapa?"
Dani: (masih tertawa) "Ya Nenek sendiri!"
Nenek Sri: (merenung sebentar, lalu mulai tertawa juga) "Wah, ini namanya arisan sendirian! Hadiahnya siapa yang dapat?"
Dani: "Ya Nenek sendiri juga!"
Nenek Sri: "Bagus juga, nggak usah ribet nagih iuran!"
Adegan 3: Nenek Semakin Kreatif
(Setelah Dani memperbaiki grup dan memasukkan anggota keluarga, Nenek Sri mulai aktif mengirim pesan.)
Nenek Sri: (mengetik di grup dengan capslock on) "HALOOO ANAK-ANAKKU! INI NENEK!"
(Dani langsung kaget melihat semua huruf besar.)
Dani: "Nek, itu hurufnya jangan gede semua. Kayak marah-marah."
Nenek Sri: (kaget) "Oh gitu? Nenek pikir biar pada jelas bacanya!"
Dani: "Nggak usah, Nek. Pakai biasa aja."
(Beberapa saat kemudian, grup mulai ramai. Tapi tiba-tiba, Nenek Sri mengirim foto makanan secara beruntun.)
Nenek Sri: (kirim foto 1) "INI NASI GORENG BUAT SARAPAN"
(kirim foto 2) "INI LONTONG BUAT SIANG"
(kirim foto 3) "INI ES TEH BUAT TEMAN MAKAN"
(kirim foto 4) "INI CUCUNGGU SI DANI LAGI MAKAN" (Dani terkejut melihat fotonya sendiri saat sedang mangap makan lontong)
Dani: "Wah, Nek! Jangan spam foto terus, kasian yang paketannya abis nanti!"
Nenek Sri: (tertawa) "Biar mereka tahu Nenek makan enak!"
Adegan 4: Kesalahan Fatal Nenek
(Nenek Sri semakin nyaman dengan WA dan mencoba fitur baru: VN (Voice Note).)
Nenek Sri: (menekan tombol VN dan mulai bicara, tapi lupa tekan tombol kirim) "Halo semuanya! Ini Nenek. Nenek sehat, semoga kalian juga sehat. Kalau ada yang mau datang ke rumah, Nenek masak gudeg!"
(Dani menunggu, tapi VN-nya tidak terkirim.)
Dani: "Lho, Nek! Itu VN-nya nggak kekirim. Nenek lupa pencet tombol kirim!"
Nenek Sri: (kaget) "HAH?! Jadi Nenek ngomong dari tadi buat siapa?"
Dani: "Buat udara!"
(Nenek Sri dan Dani tertawa terbahak-bahak.)
No comments:
Post a Comment