Ketika Hantu Jadi Bagian dari Grup WhatsApp Warga
Adegan 1: Kejadian Aneh di Grup Grup WhatsApp warga
komplek "Komplek Bahagia" biasanya penuh dengan obrolan tentang
jadwal ronda, pengumuman arisan, dan keluhan soal sampah. Namun, suatu malam,
sebuah pesan aneh muncul. Hantu: "Halo, warga. Saya penghuni lama di komplek
ini. Boleh ikut gabung ngobrol?" Bu Ratna: (membalas cepat) "Penghuni lama? Kok saya
nggak kenal ya?" Hantu: "Mungkin karena saya sudah tinggal di sini
sejak tahun 1800-an." Pak Dodi: "Hah?! 1800-an? Ini siapa yang lagi iseng?
Jangan bikin hoaks di grup ya!" Hantu: "Saya serius. Saya hantu di rumah kosong
nomor 13." Adegan 2: Reaksi Warga Grup langsung ramai. Semua warga
berebut mengetik pesan. Bu Susi: "Ya ampun, beneran hantu? Kok bisa gabung
ke grup ini?" Hantu: "Saya memanfaatkan sinyal WiFi rumah Pak
Andi. Sinyalnya kuat sampai kuburan." Pak Andi: "Waduh! Itu kenapa WiFi saya sering lemot!
Jangan-jangan kamu yang habisin kuota?" Hantu: "Maaf, Pak. Saya cuma pakai buat browsing dan
nonton drama Korea." Bu Ratna: "Hantu nonton drakor? Ini makin nggak
masuk akal!" Hantu: "Kenapa nggak masuk akal? Ceritanya bikin
baper." Adegan 3: Diskusi Hantu dan Warga Setelah suasana mereda,
warga mulai penasaran dengan hantu tersebut. Pak Dodi: "Kalau kamu benar hantu, apa tujuanmu
gabung ke grup ini?" Hantu: "Saya cuma ingin berbaur. Jadi bagian dari
komunitas. Selama ini saya kesepian." Bu Susi: "Kasihan juga ya. Tapi kenapa nggak muncul
langsung?" Hantu: "Saya takut kalian pingsan. Kalau di WhatsApp
kan lebih aman." Bu Ratna: "Betul juga sih. Tapi kamu nggak akan
ganggu warga kan?" Hantu: "Tentu tidak. Paling cuma iseng matiin lampu
kalau ada yang lupa bayar listrik." Pak Andi: "Oh, jadi kamu yang matiin AC saya kemarin
malam?!" Hantu: "Itu demi hemat energi, Pak." Adegan 4: Ending yang Mengocok Perut Warga mulai terbiasa
dengan kehadiran hantu di grup. Bahkan, hantu sering memberi informasi
penting. Hantu: "Bu Susi, jemuran di belakang rumah sudah mau
jatuh tuh. Anginnya kencang." Bu Susi: "Eh, kok kamu tahu?" Hantu: "Saya lagi duduk di pohon mangga dekat
jemuran." Pak Dodi: "Kalau gitu, bisa bantu jaga ronda malam
nggak?" Hantu: "Bisa, Pak. Tapi jangan lupa kasih saya kopi.
Saya suka kopi tubruk." Bu Ratna: "Hantu kok minum kopi?" Hantu: "Namanya juga usaha beradaptasi." Akhirnya, hantu jadi anggota resmi grup WhatsApp warga. Setiap ada
pengumuman, ia selalu jadi yang pertama membaca. Bahkan, ia jadi admin grup
untuk mencegah spam! Penutup: Kadang, perbedaan tidak jadi masalah asalkan ada
niat baik. Bahkan, hantu pun bisa jadi warga teladan di grup WhatsApp! |
No comments:
Post a Comment