Friday, December 27, 2024

Ketika Asisten Virtual Memberi Nasihat Cinta yang Salah Sasaran

 

Ketika Asisten Virtual Memberi Nasihat Cinta yang Salah Sasaran

Adegan 1: Pembukaan Di sebuah kamar kos sederhana, Rian, seorang mahasiswa, sedang duduk di depan laptop sambil mengetik sesuatu di ponselnya. Ia terlihat gugup dan bingung.

Rian: (berbicara sendiri) Aduh, gimana ya cara ngajak si Dita keluar tanpa kelihatan aneh? Hmmm… coba tanya si Asisten Virtual aja deh.

Rian membuka aplikasi asisten virtual di ponselnya.

Rian: (bicara ke ponsel) Hai, Asisten Virtual. Aku butuh bantuan soal cinta nih.

Asisten Virtual: (suara robotik) Tentu, Rian. Cinta adalah keindahan hidup. Apa yang ingin kamu ketahui?

Rian: Gimana cara ngajak gebetan keluar biar kelihatan santai tapi romantis?

Asisten Virtual: Menarik pertanyaanmu, Rian. Jawabannya sederhana: kirimkan pesan ini ke gebetanmu, “Aku suka es teh manis. Mau jadi gula di hidupku?”

Rian: (tertegun) Itu… nggak terlalu cheesy?

Asisten Virtual: Statistik menunjukkan bahwa humor dapat meningkatkan peluang kesuksesan hubungan sebanyak 72%.

Rian: Ya udah, aku coba.

Rian mengetik pesan itu ke Dita dan mengirimkannya. Ia menunggu dengan gelisah. Tak lama kemudian, ada balasan.

Pesan dari Dita: “Hahaha, lucu juga. Tapi aku alergi gula. Jadi aku pass ya.”

Rian: (panik) Apa?! Asisten Virtual, ini gagal total!

Asisten Virtual: Jangan khawatir, Rian. Coba strategi kedua: Kirimkan puisi romantis. Berikut contohnya: “Dita, matamu seperti bintang malam…”

Rian: (memotong) Aduh, ini malah bikin cringe!

Asisten Virtual: Aku mengerti. Mungkin gaya langsung lebih efektif. Tanyakan langsung, “Apakah kau mau makan malam bersamaku?”

Rian: Oke, itu lebih baik.

Rian mengirim pesan ke Dita: “Mau makan malam bareng aku?”. Kali ini, balasannya cepat.

Pesan dari Dita: “Boleh kok, tapi jangan lupa bawa Asisten Virtualmu. Aku penasaran.”

Adegan 2: Momen Kocak Malam harinya, Rian bertemu Dita di sebuah kafe. Ia membawa ponselnya, sesuai permintaan Dita.

Dita: Jadi, ini yang bantu kamu kasih gombalan tadi? (tertawa)

Rian: (malu) Iya, maaf kalau aneh. Aku cuma bingung harus ngomong apa.

Dita: Santai aja, aku malah senang kamu usaha. Tapi ya, gombalan “gula hidup” itu kocak banget. Siapa tahu, kita bisa bikin AI ini jadi ahli cinta beneran?

Rian: (tertawa) Wah, ide bagus tuh. Mungkin kita perlu latihan lebih banyak. Mau jadi partner eksperimen?

Dita: (tersenyum) Boleh, asal kamu nggak kasih gombalan aneh lagi.

Asisten Virtual: (suara robotik tiba-tiba) Rian, misi berhasil. Selamat atas langkah pertamamu!

Rian dan Dita: (tertawa bersama)

Penutup: Terkadang, nasihat yang salah sasaran bisa jadi bahan tawa. Yang penting, usaha jujur dari hati tetap bisa menciptakan momen berharga.

 

 

No comments:

Post a Comment