Showing posts with label Ketahuan Ketiduran di Tengah Ritual Mistis. Show all posts
Showing posts with label Ketahuan Ketiduran di Tengah Ritual Mistis. Show all posts

Tuesday, December 31, 2024

Ketahuan Ketiduran di Tengah Ritual Mistis

 

Ketahuan Ketiduran di Tengah Ritual Mistis

Narator: Suasana malam itu begitu mencekam. Angin berhembus pelan, daun-daun bergesekan, dan bulan purnama bersinar terang. Di tengah lapangan desa, beberapa orang berkumpul dalam lingkaran. Mereka sedang melakukan ritual mistis untuk memohon keselamatan desa.


Pak Mamat: (berdiri di tengah lingkaran dengan wajah serius) "Saudara-saudara, malam ini kita harus fokus! Jangan sampai ada yang lengah. Ritual ini sangat penting untuk keselamatan desa kita."

Bu Inah: (mengangguk penuh semangat) "Betul, Pak Mamat. Kalau sampai salah, kita bisa kena sial!"

Narator: Semua orang mulai duduk bersila. Lilin-lilin dinyalakan, dan mantra-mantra mulai dilantunkan. Suasana semakin hening dan khusyuk... kecuali di satu sudut, di mana Pak Joko mulai menguap.

Pak Joko: (berbisik ke sebelahnya, Pak Udin) "Din, ini lama banget ya? Perutku udah laper."

Pak Udin: (mendesah) "Sstt! Jangan berisik! Pak Mamat bisa marah kalau kita nggak serius."

Narator: Tapi apa daya, mantra panjang yang dilantunkan Pak Mamat ternyata lebih ampuh dari dongeng pengantar tidur. Perlahan-lahan, kepala Pak Joko mulai terangguk-angguk. Dan akhirnya...


Pak Joko: (mendengkur pelan) "Hmmm... zzz..."

Pak Udin: (menyikut Pak Joko) "Pak Joko! Bangun! Ini ritual, bukan tidur siang!"

Pak Joko: (tersentak) "Eh? Apa? Udah selesai?"

Pak Mamat: (berhenti melantunkan mantra dan menatap tajam) "Pak Joko! Apa-apaan ini? Kenapa Anda ketiduran di tengah ritual yang sakral ini?!"

Pak Joko: (gugup) "Eh, maaf, Pak Mamat. Saya nggak sengaja. Mantranya... terlalu mendayu-dayu, jadi... ya..."

Bu Inah: (berbisik ke tetangganya) "Ya ampun, Pak Joko! Nggak sopan banget. Ini ritual, bukan karaoke malam Jumat!"


Narator: Tapi suasana mendadak berubah ketika lilin di depan Pak Joko tiba-tiba mati sendiri. Semua orang terdiam, menatap lilin itu dengan ngeri.

Pak Udin: (gemetaran) "Pak Joko... itu pertanda buruk! Lilin mati sendiri pas Anda tidur!"

Pak Mamat: "Saudara-saudara, tenang! Jangan panik. Kita lanjutkan ritual ini dan nyalakan lilin lagi."

Bu Inah: "Tapi, Pak Mamat, gimana kalau arwah-arwah jadi marah karena Pak Joko ketiduran?"

Pak Joko: (mencoba membela diri) "Eh, arwah juga pasti ngerti, Bu. Namanya manusia kadang ngantuk, kan?"


Narator: Saat mereka kembali melanjutkan ritual, tiba-tiba terdengar suara aneh dari balik semak-semak. "Uwoooohhh..." Semua orang langsung tegang.

Pak Udin: "Apa itu?! Jangan-jangan arwah benar-benar marah!"

Bu Inah: (bersembunyi di balik Pak Mamat) "Pak Mamat, tolong kita!"

Narator: Namun, suara itu ternyata berasal dari Pak Karto, penjaga malam yang sedang mencari kambingnya yang hilang.

Pak Karto: "Lho, kalian ngapain di sini malam-malam? Saya cari kambing malah ketemu kalian merapal mantra."

Pak Joko: (tertawa lega) "Syukurlah, cuma Pak Karto. Saya kira tadi arwah gentayangan beneran."

Pak Mamat: (menghela napas) "Pak Joko, lain kali kalau ikut ritual, tolong serius. Kalau nggak, kita semua bisa kena malu, atau malah... lebih buruk lagi."

Pak Joko: (tersenyum kecut) "Iya, Pak Mamat. Maaf. Besok saya minum kopi dulu biar nggak ngantuk."


Narator: Dan begitulah malam ritual mistis itu berakhir dengan sedikit drama dan banyak tawa. Pelajaran hari ini: kalau mau ikut ritual, pastikan Anda cukup tidur atau bawa kopi yang banyak!