Friday, April 11, 2014

Surat Cinta Tangan Pertama untuk Sri – Aco, 2006

 


1. "Surat Cinta Tangan Pertama untuk Sri – Aco, 2006"


Kepada Sri yang selalu bersinar di hatiku,


Halo, Sri… Aku harap kamu baik-baik saja. Aku nulis surat ini sambil dengerin lagu "Kangen" nya Dewa 19. Tiba-tiba aja aku jadi pengen ngungkapin perasaan ini, walau aku nggak tau harus mulai dari mana.

Aku masih inget pertama kali liat kamu di warung Bu Ani waktu kamu beli Tango Wafer cokelat. Rambutmu yang panjang dikepang dua, baju seragam SMP biru putihmu yang agak kebesaran, dan senyummu yang bikin aku nggak bisa tidur semalaman. Sejak saat itu, aku selalu "kebetulan" lewat depan sekolahmu jam 2 siang, biar bisa liat kamu pulang. Kadang aku numpang beli es teh di warung deket gerbang sekolahmu, padahal nggak haus, cuma pengen liat kamu lewat.

Aku nggak berani ngomong langsung, makanya aku nulis surat ini. Aku habisin 3 lembar kertas binder Sinar Dunia buat nulis draftnya. Yang pertama kepanjangan, yang kedua ada coretan tipe-x, yang ketiga… ini, yang akhirnya jadi. Aku pake tinta biru, soalnya kata temenku, tinta hitam terlalu formal kayak surat dinas.

Aku juga semprotin surat ini pake parfum sample dari majalah Gadis (maaf kalau baunya agak aneh, soalnya ini sisa percobaan nomor 4). Aku tempelin stiker bintang-bintang sisa ulangan matematika yang nilainya 60, biar ada kesan "kamu bintang di hidupku" (garing ya? Tapi aku beneran ngerasa gitu).

Aku suka cara kamu ketawa waktu di kelas, suaramu waktu nyanyi "Bintang di Surga" di acara 17-an kemarin, dan… bahkan cara kamu marahin temenmu yang minjem pensil nggak dikembaliin. Aku pengen kenal kamu lebih dekat. Nggak harus jadi pacar sih… tapi kalau kamu mau, aku janji bakal anter kamu pulang pake Honda Astrea Grand punya kakakku (meskipun kadang mogok).

Kalau kamu nggak suka, gapapa kok. Kamu bisa balas surat ini atau kasih tanda "" di pojok kertas kalau mau, atau "" kalau nggak. Tapi tolong jangan kasih ke siapapun, apalagi Bu Tuti guru BK…

Dari Aco yang selalu nunggu di belakang pohon mangga dekat sekolahmu

P.S: Aku selipin foto aku waktu jalan-jalan ke PW, biar kamu tau aku nggak cuma jago nulis surat doang.



Detail "Vintage" Surat Cinta Era 90-an/2000-an:

Media: Kertas binder bergaris, mungkin ada bekas hapusan tip-ex.

Dekorasi: Stiker hello kitty/bintang, parfum sample (bau khas alkohol + floral).

Gaya Bahasa: Jujur tapi malu-malu, pakai referensi pop culture masa itu (Dewa, Peterpan).

Strategi Pengiriman:

Diselipin di buku PR doi lewat temen sekelas.

Atau dikirim via "pos alay" (surat dilipat bentuk love/pesawat kertas).

Bonus Nostalgia:

"Kalau mau jawab, kasih ke Adi aja. Dia tukang jualan permen di kantin."

"Jangan dibalas pake SMS ya, soalnya aku pakai Nokia 3310, pulsa tinggal 200."

Kira-kira Sri bakal jawab apa ya? 😄 #ZamanBaheula

 

===============================================


2. "Surat Cinta Pertama untuk Dian – Andre, 2004 (Versi Gagal Total)"

Kepada Dian yang selalu bikin aku salah tingkah,

Hai, Dian… Aku nulis surat ini sambil dengerin "Cobalah Mengerti" nya Peterpan, soalnya liriknya mirip banget sama isi hatiku. Nggak tau kenapa tiba-tiba aku berani nulis ini, mungkin karena kemarin habis liat kamu jualan kue di bazar sekolah. Eh, tapi jangan salah paham, aku nggak mau pesen kue—aku mau pesen hati kamu. (Garing? Iya, aku tahu.)

Aku pertama kali naksir waktu liat kamu ngambek gara-gara kalah main game PS1 di warnet deket rumahmu. Muka kamu kayak orang mau nyembur api, tapi tetep lucu. Sejak itu, aku sengaja lewat depan rumahmu tiap hari—pura-pura jogging, padahal ngos-ngosan karena nggak biasa olahraga. Nggak tanggung-tanggung, aku sampe beli kartu Telkomsel 10rb buat sms-an sama kamu, tapi cuma berani kirim "met istirahat siang".

Surat ini aku tulis pake kertas buku tulis merk Sidu bekas ulangan IPA (masih ada bekas coretan rumus fotosintesis). Aku tempelin stiker Doraemon sisa jajan Chiki, biar keliatan aesthetic. Aku juga semprot parfum sample dari majalah Aneka Yess! (maaf kalau baunya kayak obat nyamuk, soalnya emang sampelnya udah kadaluarsa).

Aku suka cara kamu ngomong sambil geleng-geleng kepala, suara kamu waktu nyanyi lagu "Bukan Cinta Biasa" di acara pensi, sampe cara kamu marahin adikmu yang numpang hape buat sms-an. Aku pengen kenal kamu lebih dekat. Nggak harus jadi pacar sih… tapi kalau mau, aku janji bakal anter kamu jalan-jalan naik sepeda United (meskipun remnya suka blong).

Kalau kamu nggak suka, nggak apa-apa. Kamu bisa balas surat ini atau kasih tanda:
✅ = Aku juga suka
❎ = Maaf, aku cuma suka sama makananmu

Tolong jangan kasih tahu siapapun—apalagi Pak Joko guru olahraga, soalnya dia suka ngeledekin aku tiap upacara.

Dari Andre yang sering ngintip kamu dari balik pagar

P.S: Aku selipin foto aku waktu jalan-jalan ke TMII, biar kamu tahu aku bisa foto yang bagus (walau pose-nya kaku kayak patung).

 

Detail Nostalgia Zaman Old:

  • Media: Kertas buku tulis kotak-kotak, ada bekas hapusan pakai Tip-Ex yang nggak rapi.
  • Dekorasi: Stiker Power Rangers sisa jajan Chiki + parfum sample bau alkohol tajam.
  • Gaya Bahasa: Alay tapi polos, nyelipin lirik lagu Peterpan/Dewa biar keliatan romantis.
  • Strategi Pengiriman:
    • Diselipin di tas doi lewat adik kelas (yang dibayar 1 bungkus Chiki).
    • Dikirim lewat pos alay (dilipat bentuk hati, tapi akhirnya sobek karena salah lipat).
  • Bonus Kocak:
    *"Kalau mau jawab, kasih ke Mas Heri aja, tukang fotokopian depan sekolah. Jangan lewat BBM ya, soalnya aku pakai HP Nokia 2600memory-nya penuh sama lagu MP3."*

Kira-kira Dian bakal kasih tanda ✅ atau ❎? 😂 #CercuZamanDulu #GagalMoveOn

 



No comments:

Post a Comment