– Ketika Mahasiswa Coba Diskusi Skripsi lewat Zoom, Tapi Dosennya Sibuk Main Burung –
Prolog:
Di zaman serba daring ini, semua bisa dilakukan
lewat Zoom: rapat, kelas, lamaran online, bahkan... bimbingan skripsi.
Tapi seperti kata pepatah kampus:
"Yang penting bukan sinyal kuat, tapi
nasibmu saat dosen buka kamera."
Dan hari ini... nasib berkata: “Selamat datang di mimpi buruk mahasiswa.”
[Karakter]
·
Arif
– Mahasiswa tingkat akhir, wajah penuh harap dan trauma.
·
Pak
Arwan – Dosen pembimbing yang terkenal "alamiah,"
cinta unggas dan kadang lupa kalau dia sedang Zoom.
·
Narator
– Suara latar yang sok bijak.
[Adegan 1: Persiapan Penuh Harap]
(Kamar kos Arif.
Kamera menyala. Rambut disisir, kemeja dipakai, tapi bawahnya masih sarung. Di
layar, Zoom loading.)
Arif
(Sambil ngomong ke cermin)
Hari ini aku harus dapet ACC. Harus.
Kalau bisa, langsung diketik: "Silakan daftar sidang."
Aamiin.
(Zoom
connect. Masuk ke ruang tunggu. Muncul tulisan: “Tunggu host memulai meeting.”)
Arif
(Sambil berdoa)
Ya Allah, mudahkanlah bimbingan ini. Jauhkan dari sinyal putus, suara delay,
dan... burung.
[Adegan 2: Dosen yang Tak Terduga]
(Zoom
tersambung. Kamera Pak Arwan menyala. Tapi... yang terlihat bukan wajah Pak
Arwan, melainkan kandang besar. Suara burung ramai berkicau. Ada tangan sedang
menyuap burung lovebird.)
Arif
(Pelan)
Pak... Pak Arwan?
Pak
Arwan
(Dari luar kamera)
Oh iya, Arif... bentar ya... ini si Loly belum makan.
(Burung
bersiul. Arif terpana. Layar Zoom terbelah: satu sisi burung, satu sisi wajah
mahasiswa putus asa.)
Arif
(Pelan ke diri sendiri)
Yang dibimbing siapa sih, saya atau Loly?
[Adegan 3: Diskusi Penuh Gangguan]
Pak
Arwan
(Baru muncul di layar, bawa burung nempel di bahu)
Nah, gimana Bab 2 kamu? Udah saya baca... tapi setengah. Sisanya, kemarin kena
tumpahan pakan.
Arif
(Otak nge-lag)
P-pakan, Pak?
Pak
Arwan
Iya. Loly tuh kalau makan suka loncat. Kertasmu kena serbuk biji kenari.
Tapi saya inget, kamu pakai teori Vygotsky ya? Cocok, cocok. Tapi...
(Tiba-tiba
burung di bahunya bunyi nyaring: "TWEEEEEET!")
Pak
Arwan
Sebentar ya, itu suara dia kalau nggak setuju. Mungkin teori Piaget lebih pas.
Arif
(Shock spiritual)
Teori... disetujui atau tidak... oleh burung?
[Adegan 4: Klimaks Kacau]
Arif
Pak, saya juga mau tanya soal metode penelitian saya. Kualitatif deskriptif,
sudah cocok?
Pak
Arwan
Hmm...
Sebentar ya, Loly kayaknya stres. Dia biasanya ngekek, sekarang diem aja.
Arif
(Melihat jam. Waktu bimbingan tinggal 5 menit.)
Pak, saya cuma minta dikoreksi bagian teknik pengumpulan data aja...
Pak
Arwan
Tenang, nanti saya kirim lewat WA ya. Kalau nggak sibuk ngasih vitamin burung.
(Lalu layar
Zoom Pak Arwan tiba-tiba mati. Putus.)
Arif
Halo? Pak?
Pak??
...Hello darkness my old friend...
[Epilog]
Narator:
Di era digital, tidak semua bimbingan berjalan mulus.
Kadang sinyal yang putus.
Kadang dosennya sibuk Zoom dari kandang burung.
Dan kadang... mahasiswa cuma bisa berkata:
“Antara saya dan Loly, tolong pilih salah
satu, Pak.”
[Pesan Moral]
Bimbingan online itu butuh tiga hal:
1.
Sinyal kuat
2.
Mahasiswa siap
3.
Dosen tidak sedang jadi juragan lovebird
No comments:
Post a Comment